I. Apa Itu Gembok  

Gembok adalah alat yang berfungsi sebagai pengaman tambahan pada bangunan, kendaraan dan tempat penyimpanan untuk menghindari resiko pencurian dan pembobolan. Gembok terdiri dari rangka (body), dan pengunci / belenggu (shackle) yang berfungsi untuk mengunci benda yang akan dikaitkan dengan gembok. Umumnya gembok memiliki berbagai jenis material, bentuk pengunci (shackle), dan mekanisme penguncian yang berbeda-beda, sehingga setiap jenis gembok memiliki fungsi, kelebihan dan tingkat keamanan yang berbeda pula.

  II. Fungsi Gembok  

  III. Jenis Gembok Berdasarkan Bentuk Pengunci (Shackle)  

1. Gembok Lengkungan Pendek merupakan jenis gembok yang memiliki ukuran shackle pendek dengan bentuk melengkung seperti huruf u yang menyatu dengan badan gembok. Jenis gembok ini memiliki jarak penguncian lebih pendek sehingga memiliki harga yang terjangkau karena ukurannya lebih kecil dan umumnya digunakan untuk penguncian benda-benda yang tidak terlalu besar.

2. Gembok Lengkungan Panjang merupakan jenis gembok yang memiliki bentuk pengunci panjang, sehingga jarak pengunciannya lebih besar. Jenis gembok ini umumnya digunakan untuk penguncian benda-benda yang besar karena jarak pengunciannya yang lebih lebar sehingga dapat digunakan bersama dengan rantai untuk menambah tingkat keamanan dan fleksibilitas pemakaian.

3. Gembok Lurus merupakan jenis gembok dengan bentuk pengunci lurus, yang dapat memberikan tingkat keamanan lebih maksimal, karena batang penguncinya ditutupi oleh badan gembok, sehingga lebih sulit untuk dipotong atau dirusak. Perlu diperhatikan, karena jenis gembok ini memiliki jarak penguncian yang lebih pendek dibandingkan jenis gembok lain, maka penggunaannya lebih terbatas.

4. Gembok Rantai merupakan jenis gembok yang badan kuncinya tergabung dengan rantai, sehingga bersifat fleksibel dan dapat dililitkan pada benda yang akan diamankan. Jenis gembok ini memiliki panjang yang beragam sesuai dengan panjang rantainya, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Semakin panjang rantainya maka semakin banyak lilitan yang dapat dihasilkan, sehingga dapat menambah kekuatan kuncian pada benda.

  IV. Jenis Gembok Berdasarkan Material  

1. Gembok Aluminium merupakan jenis gembok yang terbuat dari aluminium, sehingga memiliki bobot ringan dan harga yang terjangkau. Jenis gembok ini lebih disarankan untuk penggunaan benda-benda kecil dengan tingkat keamanan yang tidak terlalu tinggi. 

2. Gembok Kuningan merupakan jenis gembok yang terbuat dari kuningan sehingga memiliki bobot yang lebih berat dibanding gembok aluminium. Jenis gembok ini umumnya digunakan untuk penguncian luar ruangan seperti pagar karena memiliki ketahanan yang baik terhadap cuaca. 

3. Gembok Solid Steel merupakan jenis gembok yang terbuat dari material baja sehingga memiliki kepadatan material yang tinggi dan tingkat ketahanan yang baik terhadap kerusakan yang disengaja seperti pembobolan. Jenis gembok ini umumnya digunakan untuk pengamanan tingkat tinggi seperti pintu, lemari & brankas.

4. Gembok Stainless Steel merupakan jenis gembok yang terbuat dari baja tahan karat sehingga cocok digunakan untuk keperluan pengamanan luar ruangan. Jenis gembok ini memiliki tingkat ketahanan yang baik karena materialnya yang kokoh sehingga tidak mudah untuk dirusak dan dipotong.

  V. Jenis Gembok Berdasarkan Mekanisme Penguncian  

1. Gembok Manual atau gembok konvensional merupakan jenis gembok yang menggunakan penguncian tanpa bantuan komponen elektronik (mekanis), dan umumnya dibuka menggunakan kunci fisik. Jenis gembok ini umum digunakan untuk kebutuhan pengamanan di dalam dan luar ruangan, karena tidak memiliki komponen elektronik sehingga tidak memiliki risiko korsleting.

2. Gembok Digital merupakan jenis gembok yang menggunakan penguncian secara elektronik, umumnya dilengkapi dengan beragam fitur untuk membuka kunci, seperti menggunakan sidik jari, RFID (Radio Frequency Identification) dan kata sandi / password. Jenis gembok ini lebih disarankan untuk pengamanan dalam ruangan karena memiliki komponen elektronik yang memiliki risiko korsleting apabila terjadi kontak dengan air, seperti saat hujan.

  VI. Jenis Gembok Berdasarkan Rating Tingkat Keamanan (Security Rating)  

Tingkat keamanan gembok diukur dengan satuan yang ditentukan oleh beberapa badan standarisasi, salah satunya adalah nilai CEN, dimana CEN adalah singkatan dari Central European Norm yang mengacu pada Komite Standarisasi Eropa, yaitu sebuah asosiasi yang menyatukan Badan Standarisasi Nasional dari 34 negara Eropa. CEN menilai tingkat keamanan gembok dengan sistem peringkat dari angka 1 hingga 6, dimana tingkat 6 menunjukkan tingkat keamanan tertinggi. Sebagai contoh, gembok dengan peringkat CEN 3 hingga 5 dianggap memiliki tingkat keamanan sedang hingga tinggi, sehingga ideal untuk berbagai aplikasi keamanan, sementara gembok dengan peringkat CEN 1 hingga 3 lebih disarankan untuk keperluan pengamanan benda kecil seperti tas dan koper.

Untuk mendapat standar penilaian CEN, gembok harus melewati sejumlah tes intensif yang mengukur kekuatan, keandalan, daya tahan, kualitas, dan lainnya. Ada beberapa indikator yang dijadikan pengukur standar keamanan gembok itu sendiri, seperti ketahanan shackle terhadap tarikan, putaran, pemotongan, serta ketahanan gembok terhadap panas/pembakaran dan pengeboran.

Berikut daftar 6 peringkat CEN beserta tingkat keamanannya masing-masing:

  1. Pilih Bentuk Shackle Sesuai Dengan Kegunaan  

Gembok memiliki beragam jenis dan bentuk shackle dengan fungsi dan kelebihan berbeda-beda, sehingga anda harus memilih jenis gembok dengan bentuk shackle yang tepat sesuai dengan benda yang akan diamankan, karena pemilihan bentuk shackle yang tidak tepat dapat membuat pengamanan kurang maksimal. Jenis gembok sesuai bentuk shackle dapat dilihat pada tabel berikut: 

  2. Pilih Jenis Material Sesuai Dengan Kebutuhan Pengamanan  

Gembok terbuat dari beragam jenis material sehingga memiliki karakteristik dan kelebihan yang berbeda-beda, sehingga harus disesuaikan dengan kebutuhan pengamanan. Jenis gembok sesuai material atau bahan dasarnya dapat dilihat pada tabel berikut:

  3. Pilih Mekanisme Penguncian Sesuai Dengan Kebutuhan Pengamanan  

Sangat disarankan untuk memilih mekanisme penguncian sesuai dengan kebutuhan pengamanan. Jika anda membutuhkan pengamanan yang baik dengan biaya murah, anda dapat memilih gembok manual. Namun jika anda membutuhkan kemudahan dan pengamanan secara otomatis, anda dapat menggunakan mekanisme penguncian digital karena gembok digital dilengkapi dengan beragam fitur yang dapat memberikan kemudahan dan pengamanan maksimal. Perlu diperhatikan, jenis gembok digital lebih disarankan untuk penggunaan di dalam ruangan, karena memiliki komponen elektronik yang dapat mengalami kerusakan apabila terjadi kontak dengan air, seperti saat hujan.

  4. Pilih Gembok Dengan Tingkat Keamanan Sesuai Kebutuhan Pengamanan  

Sangat disarankan untuk memilih gembok dengan tingkat keamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pengamanan pengguna, karena menggunakan gembok dengan tingkat keamanan rendah untuk pengamanan barang berharga dan keperluan pengamanan tingkat tinggi akan memperbesar risiko kehilangan atau pembobolan. Tingkat keamanan gembok beserta aplikasi dan kegunaannya dapat dilihat pada tabel berikut: