Banner artikel

5 Penyebab Keramik & Granite Lantai Retak! Nomor 3 Paling Sering Diabaikan!

Keramik dan granite lantai memang dikenal kuat, tetapi banyak pemilik rumah maupun kontraktor tidak menyadari bahwa material berkualitas pun bisa retak jika dipasang tanpa perhitungan yang tepat. Mulai dari struktur dasar, suhu ruangan, hingga teknik pemotongan, setiap detail kecil berpengaruh pada ketahanan lantai dalam jangka panjang. Pada artikel ini, kita akan membahas lima penyebab paling umum keramik dan granite lantai bisa retak dan cara mencegahnya, termasuk salah satu faktor yang paling sering diabaikan ketika proyek sudah berjalan.

 I. Evaluasi Struktur Dasar Sebelum Memasang Lantai 

Mengukur lantai   

Permukaan dasar yang tidak stabil adalah salah satu penyebab utama keramik dan granite mudah retak. Pada tahap ini, ada dua elemen penting yang harus diperhatikan: pondasi beton dan screed. Screed adalah lapisan semen-pasir yang diratakan di atas beton untuk menentukan ketinggian akhir lantai dan menjadi media menempel bagi keramik.

Mengapa evaluasi struktur penting?

  • Pergerakan tanah dan pondasi dapat menciptakan tekanan tidak merata pada lantai sehingga menyebabkan retakan.
  • Screed yang belum kering sempurna membuat perekat tidak menempel baik, sehingga keramik bisa mengangkat (popping).
  • Permukaan yang tidak rata membuat titik tekanan berkumpul di satu titik sehingga lebih cepat merusak lantai.

Kontraktor dan tukang harus selalu memastikan leveling, ketebalan screed, dan kadar kelembapan sudah sesuai standar teknis.

 II. Perhatikan Suhu Ruangan Saat Pemasangan 

Setting suhu ruang   

Suhu ekstrem, baik terlalu panas maupun terlalu dingin dapat memengaruhi struktur keramik dan granite lantai. Material ini mengalami ekspansi (mengembang) dan kontraksi (menyusut) mengikuti perubahan suhu.

Dampaknya jika suhu tidak diperhatikan:

  • Ekspansi termal berlebihan dapat menekan nat dan membuat lantai mengangkat.
  • Kontraksi drastis dapat melemahkan perekat sehingga mudah retak.
  • Proses pengeringan perekat tidak ideal, membuat ikatan antar material tidak optimal.

Pemasangan paling ideal dilakukan pada ruangan bersuhu stabil, bukan di tempat yang panas karena sinar matahari langsung atau ruangan tertutup yang baru selesai renovasi.

 III. Perhatikan Cara Memotong Keramik agar Tidak Mudah Pecah 

Memotong Keramik   

Ini adalah penyebab yang paling sering diabaikan. Keramik yang dipotong tidak presisi atau menggunakan alat yang kurang tepat memiliki risiko besar untuk mengalami retakan pada masa penggunaan.

Kesalahan pemotongan yang sering terjadi:

  • Tekanan pemotongan tidak merata sehingga menghasilkan pinggir yang rapuh.
  • Menggunakan alat tumpul atau jenis blade yang salah, terutama pada granite yang lebih keras.
  • Pemotongan terlalu dekat dengan sisi material, membuat struktur menjadi lemah.

Pemotongan yang profesional menggunakan tile cutter berkualitas atau wet saw sangat direkomendasikan. Semakin presisi potongannya, semakin kuat keramik lantai setelah terpasang.

 IV. Gunakan Nat dengan Teknik Pengisian yang Konsisten 

 Memasang nat keramik  

Nat bukan hanya pengisi celah, tetapi memiliki fungsi teknis sebagai penahan ekspansi. Jika pengisian dilakukan secara tidak merata, keramik dapat bergeser dan akhirnya retak.

Mengapa teknik nat sangat penting?

  • Nat yang tidak penuh membuat keramik mudah bergeser saat menerima tekanan.
  • Celah nat terlalu kecil tidak memberi ruang ekspansi alami.
  • Nat yang tidak diratakan dengan baik menimbulkan tekanan di area tertentu.

Ikuti standar pabrikan mengenai komposisi, jumlah air, hingga lebar nat untuk memastikan hasil pemasangan lebih stabil.

Agar hasil pemasangan lebih maksimal, pemilihan jenis nat juga tidak boleh asal. Setiap bahan memiliki karakter yang berbeda dan harus disesuaikan dengan kebutuhan ruang. Untuk memahami pilihan yang paling tepat, baca juga artikel lengkap kami: Cara Memilih Nat Keramik yang Tepat untuk Lantai dan Dinding Rumah.

 V. Ketahui Tanda Awal Kerusakan Sebelum Menjadi Retakan Besar 

Keramik retak   

Pemilik rumah sering terlambat menyadari kerusakan. Padahal, tanda-tanda awal kerusakan lantai bisa muncul jauh sebelum retakan besar terjadi.

Tanda awal yang harus diwaspadai:

  • Bunyi “kopyor” saat diinjak menandakan keramik tidak menempel kuat pada dasar lantai.
  • Nat mulai retak atau berubah warna di beberapa area saja.
  • Permukaan keramik sedikit terangkat.
  • Muncul garis rambut halus yang semakin melebar dari waktu ke waktu.

Jika tanda-tanda ini terdeteksi lebih awal, perbaikan cukup dilakukan pada area tertentu tanpa harus membongkar seluruh ruangan.

Rekomendasi produk

 Kesimpulan 

Keramik dan granite retak bukan semata masalah kualitas material. Struktur dasar yang tidak stabil, suhu ruangan yang salah, teknik pemotongan yang kurang tepat, hingga nat yang tidak konsisten, semuanya dapat menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang. Dengan memahami penyebab dan tanda awal kerusakan, pemilik rumah maupun kontraktor dapat mencegah kerugian yang lebih besar ke depannya.

 Temukan Pilihan Keramik & Granite Termurah & Terlengkap di Gemilang Pusat Bahan Bangunan! 

Ingin lantai yang kokoh, tahan retak, dan memiliki kualitas tinggi? Gemilang Pusat Bahan Bangunan menyediakan rangkaian keramik dan granite berkualitas untuk hunian, renovasi, maupun proyek konstruksi. Kunjungi Gemilang Pusat Bahan Bangunan terdekat dan temukan pilihan lantai terbaik sesuai kebutuhan Anda.

Telepon: 0511-6723066
WhatsApp: +6281251140412
Email: marketing.pgp@gemilang-group.co.id
Instagram: gemilangstorepusat
Facebook: GemilangStorePusat